Kemandirian
Kemandirian adalah perilaku mampu
berinisiatif, mampu mengatasi hambatan atau masalah, mempunyai rasa percaya
diri dan dapat melakukan sesuatu tanpa bantuan orang lain, hasrat untuk
mengerjakan segala sesuatu bagi diri sendiri.
Secara singkat kemandirian mengandung pengertian :
Suatu keadaan dimana seseorang yang memiliki hasrat bersaing untuk maju demi kebaikannya
Mampu mengambil keputusan dan inisiatif untuk mengatasi masalah yang dihadapi
Memiliki kepercayaan diri dalam mengerjakan tugas-tugasnya
Bertanggung jawab terhadap apa yang di lakukannya
Kemandirian merupakan suatu sikap individu yang diperoleh secara kumulatif selama perkembangan dimana individu akan terus belajar untuk bersikap mandiri dalam menghadapi berbagai situasi di lingkungan sehingga individu pada akhirnya akan mampu berpikir dan bertindak sendiri. Dengan kemandirian seseorang dapat berkembang dengan lebih mantap.
Untuk dapat mandiri seseorang membutuhkan kesempatan, dukungan, dan dorongan dari keluarga serta lingkungan di sekitarnya. Agar dapat mencapai otonomi atas diri sendiri. Peran keluarga serta lingkungan di sekitar dapat memperkuat untuk setiap perilaku yang di lakukan. Hal ini dinyatakan pula oleh Robert havighurst bahwa : “Kemandirian merupakan suatu sikap otonomi dimana seseorang secara relatif bebas dari pengaruh penilaian, pendapat dan keyakinan orang lain”. Dengan otonomi tersebut seorang anak diharapkan akan lebih bertanggung-jawab terhadap dirinya sendiri.
Secara singkat kemandirian mengandung pengertian :
Suatu keadaan dimana seseorang yang memiliki hasrat bersaing untuk maju demi kebaikannya
Mampu mengambil keputusan dan inisiatif untuk mengatasi masalah yang dihadapi
Memiliki kepercayaan diri dalam mengerjakan tugas-tugasnya
Bertanggung jawab terhadap apa yang di lakukannya
Kemandirian merupakan suatu sikap individu yang diperoleh secara kumulatif selama perkembangan dimana individu akan terus belajar untuk bersikap mandiri dalam menghadapi berbagai situasi di lingkungan sehingga individu pada akhirnya akan mampu berpikir dan bertindak sendiri. Dengan kemandirian seseorang dapat berkembang dengan lebih mantap.
Untuk dapat mandiri seseorang membutuhkan kesempatan, dukungan, dan dorongan dari keluarga serta lingkungan di sekitarnya. Agar dapat mencapai otonomi atas diri sendiri. Peran keluarga serta lingkungan di sekitar dapat memperkuat untuk setiap perilaku yang di lakukan. Hal ini dinyatakan pula oleh Robert havighurst bahwa : “Kemandirian merupakan suatu sikap otonomi dimana seseorang secara relatif bebas dari pengaruh penilaian, pendapat dan keyakinan orang lain”. Dengan otonomi tersebut seorang anak diharapkan akan lebih bertanggung-jawab terhadap dirinya sendiri.
Kemandirian merupakan proses yang tidak muncul
secara tiba-tiba .kemendirian perlu di latih,di bentuk ,dan di kembangkan
melalui proses interaksi dan sosialisasi yang di mulai dari lingkungan
keluarga.
Kemandirian akan membawa seseorang kearah kemajuan
,juga mendorong nya untuk berprestasi
dan berkreasi , serta menjadikannya seseorang yang produktif dan efisien
Contoh yang menunjukkan kemandirian :
a. Eka
cipta wijaya adlah pemilik PT Tjiwi Kimia, PT Indah Kiat Pulp and paper yang
menghasilkan kertas dalam semua jenis dan ukuran. Dia juga pemilik bank
Internasional Indonesia (BII).
b. Lieng
Seang Tee pendiri HM sempoerna yang memproduksi rokok Dji Sam Soe. Pada
awalnya, ia hanya menjual makanan dikereta apai jurusan Surabaya-Jakarta sambil
berjualan arang dan tembakau dengan naik sepeda berkeliling surabaya
Kemandirian mengandung lima unsure
sebagai berikut:
1. Bebas
Bebas adalah setiap
tindakan dilakukan atas kehendak nya sendiri bukan karena orang lain dan tidak
bergantung kepada orang lain
2. Insiatif
Insiatif,mampu
untuk berpikir dan bertindak secar orisin il,kreatif
dan penuh inisiatif
3. Progresif
dan ulet
Usaha
untuk mengejar prestasi, penuh ketekunan, merencanakan serta mewujudkan
harapan-harapannya.
4. Pengendalian
dari dalam
Adanya
perasaan mampu untuk mengatasi masalah yang dihadapi, mampu mengendalikan
tindakan serta mampu mempengaruhi lingkungan atas usahanya sendiri
5. Kemantapan
diri
Mencakup
rasa percaya terhadap kamampuan sendiri, menerima diri sendiri dan memperoleh
kepuasan dari usahanya.
Kemandirian terbagi
atas:
v Kemandirian Intelektual (Pola fikir yang kritis dan sistematis)
Melalui berbagai program peningkatan kapasitas dan pendampingan intensif, terdapat perubahan sikap, pengetahuan dan ketrampilan (SPK) yang cukup berarti. Problem pelaku usaha mikro umumnya soal pendidikan yang rendah. Pendampingan intensif dan pendekatan partisipatoris, menghantarkan mereka memiliki kemajuan-kemajuan melampaui keadaan sebelumnya. Metode berkelompok mengubah cara pandang survive dalam hidup secara individual menjadi kolektif.
Melalui berbagai program peningkatan kapasitas dan pendampingan intensif, terdapat perubahan sikap, pengetahuan dan ketrampilan (SPK) yang cukup berarti. Problem pelaku usaha mikro umumnya soal pendidikan yang rendah. Pendampingan intensif dan pendekatan partisipatoris, menghantarkan mereka memiliki kemajuan-kemajuan melampaui keadaan sebelumnya. Metode berkelompok mengubah cara pandang survive dalam hidup secara individual menjadi kolektif.
v Kemandirian Material (Kemampuan sandang, pangan, papan, dan
harta)
Pendampingan bagi pelaku usaha mikro yang berbasis komunitas dan perseorangan. Program ini tak hanya membantu peningkatan pendapatan, namun juga mempersiapkan mereka menjadi pengusaha mikro yang menyehatkan dan menghalalkan. Hasilnya, cukup menggembirakan. Harapan pemulihan ekonomi terjawab, karena modal itu menjadi jaminan keberlangsungan ekonomi jangka waktu lama. Keberlanjutan ekonomi komunitas juga disokong oleh hadirnya sebuah koperasi sebagai soko guru perekonomian masyarakat. Didasarkan pada pengalaman-pengalaman yang ditemukan di lapangan.
Pendampingan bagi pelaku usaha mikro yang berbasis komunitas dan perseorangan. Program ini tak hanya membantu peningkatan pendapatan, namun juga mempersiapkan mereka menjadi pengusaha mikro yang menyehatkan dan menghalalkan. Hasilnya, cukup menggembirakan. Harapan pemulihan ekonomi terjawab, karena modal itu menjadi jaminan keberlangsungan ekonomi jangka waktu lama. Keberlanjutan ekonomi komunitas juga disokong oleh hadirnya sebuah koperasi sebagai soko guru perekonomian masyarakat. Didasarkan pada pengalaman-pengalaman yang ditemukan di lapangan.
v Kemandirian Manajemen (Kelembagaan Masyarakat)
Cikal bakal kemandirian komunitas urban berupa kelompok-kelompok pelaku usaha. Berkembang menjadi beberapa ikatan mitra lantas melahirkan koperasi. Tidak cukup mendirikan koperasi, lembaga ini pun telah memiliki laporan keuangan yang cukup transparan. Karena mereka sadar, bahwa dana yang dikelola adalah milik bersama. Untuk beberapa program, satu daur telah tunai. Dana masyarakat telah mengalir pada komunitas-komunitas pemetik manfaat. Kader dan sistem telah ditumbuhkan, dengan harapan ada keberlanjutan program komunitas bermodalkan sumber daya mereka sendiri.
Untuk menegakkan ketiga pilar di atas, dibutuhkan teknis pelaksanaan yang lengkap dan melengkapi antara satu dengan yang lainnya. Lagi-lagi MM mengkongkritkan ide dengan tools PRA (Partisipatory Rural Appraisal). Yakni suatu perangkat yang dapat digunakan untuk merancang program pembangunan berbasis komunitas. Artinya penilaian masyarakat pedesaaan secara partisipatif--merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi rancangan program. Adapun partisipatif di sini berarti : proses aktif. Inisiatif sepenuhnya diambil oleh masyarakat sendiri dan tindakan pengawasan oleh mereka sendiri. Adapun implementasi program bisa disesuaikan dengan kebutuhan apakah untuk urban, rural, migran, kluster, atau pasca bencana.
Cikal bakal kemandirian komunitas urban berupa kelompok-kelompok pelaku usaha. Berkembang menjadi beberapa ikatan mitra lantas melahirkan koperasi. Tidak cukup mendirikan koperasi, lembaga ini pun telah memiliki laporan keuangan yang cukup transparan. Karena mereka sadar, bahwa dana yang dikelola adalah milik bersama. Untuk beberapa program, satu daur telah tunai. Dana masyarakat telah mengalir pada komunitas-komunitas pemetik manfaat. Kader dan sistem telah ditumbuhkan, dengan harapan ada keberlanjutan program komunitas bermodalkan sumber daya mereka sendiri.
Untuk menegakkan ketiga pilar di atas, dibutuhkan teknis pelaksanaan yang lengkap dan melengkapi antara satu dengan yang lainnya. Lagi-lagi MM mengkongkritkan ide dengan tools PRA (Partisipatory Rural Appraisal). Yakni suatu perangkat yang dapat digunakan untuk merancang program pembangunan berbasis komunitas. Artinya penilaian masyarakat pedesaaan secara partisipatif--merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi rancangan program. Adapun partisipatif di sini berarti : proses aktif. Inisiatif sepenuhnya diambil oleh masyarakat sendiri dan tindakan pengawasan oleh mereka sendiri. Adapun implementasi program bisa disesuaikan dengan kebutuhan apakah untuk urban, rural, migran, kluster, atau pasca bencana.
Buddy
Rahmadinov memberikan sebelas meraih kesuksesan
1. Berdoa
kepada tuhan
2. Tidak
menyia nyia kan waktu
3. Mau
bekerja keras
4. Tidak
mengikuti gengsi
5. Jujur
6. Pantang
menyerah
7. Mewujudkan
impian menjadi kenyataan
8. Berani
mengubah nasib
9. Sukses
YES,stress NO
10. Berguna
untuk sesame
11. Bersyukur
kepada tuhan
************